saya dengan berat hati dan agak telat harus memantapkan hati pindah dari malang dan menuju tanah kelahiran di bali. itu akhirnya terjadi juga. karena saya sudah harus melangkah kedepan dan maju dari titik nyaman saya bersama teman2 di malang.
tahap selanjutnya memang cukup mengerikan jika harus dipikirkan, tapi kenyataanya tidak akan se-mengerikan. itu sudah pernah saya buktikan. dan saya harus siap akan itu.
males juga sih, klo di rumah sendiri harus bangun pagi, harus bantu2 bershin rumah, jadi babu, jadi sopir, karena udah terbiasa hidup bebas lepas dimalang, jadi harus dibiasakan lagi nih.
tapi juga ada enaknya klo pindah ke rumah sendiri, makan itu bisa sepuasnya dan itu gratis! hehe
banyak orang yang mungkin bertanya2... kenapa harus di bali? kenapa tidak merantau lebih jauh? kenapa tidak lanjut s2?
saya berpikir, bahwa adat yang saya jalankan di bali harus terus dilanjukan dan dilimpahkan dari keluarga saya kepada saya selaku anak laki-laki satu2nya di keluarga, dan hal itu harus saya jalankan dilain sisi harus menjaga kelak keluarga dikala bapak saya sudah terlalu tua untuk memimpin keluarga. dan itu harus saya pelajari sejak dini dan menjadi pertimbangan kenapa saya harus pulang kerumah dan sedikit melupakan ke-liaran karier diluar sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar